KETIK, SURABAYA – Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini dan Gus Han menyoroti dugaan anomali yang ditemukan dalam proses Pilkada 2024 di sejumlah titik wilayah di Jatim.
Juru bicara Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, Abdul Aziz memaparkan berbagai indikasi ketidakwajaran yang berpotensi mencederai prinsip demokrasi.
Aziz menjabarkan temuan anomali Pilgub Jatim 2024 Berdasarkan Data Sirekap KPU. Jumlah pemilih di TPS mencapai di atas 90 persen DPT dan bahkan mencapai 100 persen DPT di 2.801 TPS.
Di mana, selisih pemilih Paslon 02 mencapai 637.176 suara dibandingkan pemilih Paslon 03. Persentase terbesarnya ada di Sampang, Pamekasan, Bangkalan.
"Khusus di Sampang, terdapat 9 desa dengan jumlah Pemilih di semua TPS-nya mencapai 100% DPT," jelasnya saat konferensi pers, Senin 2 Desember 2024, di Surabaya.
Selain itu, jumlah pemilih Paslon 03 di TPS mencapai di kurang dari 30 suara dan bahkan mencapai 0 suara di 3.637 TPS.
Selisih pemilih Paslon 02 mencapai 770.917 suara dibandingkan pemilih Paslon 03. Persentase terbesarnya ada di Sumenep, Sampang, Pamekasan.
Aziz juga mengungkapkan jumlah pemilih Pilgub lebih besar dari jumlah pemilih Pilbup/Pilwali yang selisihnya melebihi DPTB di 194 TPS.
"Di mana, selisih pemilih Paslon 02 mencapai 18.745 suara dibandingkan pemilih Paslon 03 persentase terbesarnya ada di Kota Madiun, Situbondo, Kota Kediri," terang Aziz.
(Kanan) Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans Ra Imam. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans Ra Imam menambahkan bahwa ditemukan anomali ini sebuah indikasi yang menurutnya perlu dicermati.
"Oleh karena itu kami dari tim pemenangan pasangan calon nomor 03 itu akan terus mempelajari tahapan demi tahapan dari proses Pilkada ini," terangnya.
Selain adanya beberapa anomali, Ra Imam juga mengungkapkan ini belum membicarakan mengenai intimidasi dan kasus lain.
"Belum berbicara tentang money politics, belum berbicara tentang hal-hal yang lain terkait di luar teknis yang dilaksanakan di TPS," terangnya.
"Nah, namun dari indikasi-indikasi ini mengisarkan kita akan terus mengikuti proses ini sampai akhir dan akan fight sampai akhir," imbuh Ra Imam.