Tim PKBM Nola Raih Prestasi di Kaohsiung Expo 2024 dengan Inovasi Alat Pendeteksi Stres Portabel

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

12 Desember 2024 15:19 12 Des 2024 15:19

Thumbnail Tim PKBM Nola Raih Prestasi di Kaohsiung Expo 2024 dengan Inovasi Alat Pendeteksi Stres Portabel Watermark Ketik
Siswa PKBM Nola sedang memperagakan cara kerja alat pendeteksi stres portabel. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – 3 siswa PKBM Nola berhasil mencetak prestasi di ajang 11th Kaohsiung International Invention and design Expo yang digelar di Taiwan pada 5-7 Desember 2024 lalu.

Tim yang terdiri dari Clayton Susanto Njoto, Ruth Eleora Ongkowidjojo dan Alicia Gunawan ini berhasil meraih penghargaan tertinggi berkat berkat karya inovasi alat pendeteksi stres portabel.

Onggo Susilo, ST, M.Pd selaku Founder PKBM NOLA mengatakan pihaknya sangat bangga terhadap prestasi para anak didiknya di kancah internasional. Prestasi tersebut tentu saja didapatkan dengan kerja keras dan persiapan yang matang.

“Kami sangat bersyukur atas prestasi yang telah diraih oleh Tim HOPE. Inovasi ini merupakan bukti nyata dari semangat inovasi dan kreativitas generasi muda Indonesia,” kata Onggo, Kamis 12 Desember 2024.

Lebih lanjut, penemuan alat pendeteksi stres portabel yang disebut HOPE (Harbinger of Peace) ini tidak lepas dari isu kesehatan mental yang saat ini tengah menjadi perhatian publik. Salah satu yang mendasari adalah maraknya kasus bunuh diri yang banyak dilakukan oleh anak muda.

"Dalam membuat suatu penemuan memang kita mengambil hal-hal yang dekat dengan kehidupan kita. Salah satunya kesehatan mental yang saat ini jadi isu global," tambahnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Clayton Susanto Njoto menerangkan cara kerja alatnya, yang pertama sensor yang digunakan untuk membaca stres dimasukkan ke jari tengah dan jari telunjuk, selanjutnya alat akan menerima sinyal dari sensor yang kemudian diterjemahkan oleh komputer.

"Jadi awalnya kita masukkan sensor ke jari. Sensor ini dapat mendeteksi kelembapan yang mana biasanya saat orang stres pasti berkeringat walaupun sedikit," paparnya.

"Selanjutnya dari sensor diteruskan ke komputer agar kita bisa melihat pergerakan grafiknya," imbuhnya.

Jika seseorang terdeteksi mengalami stres, maka alat tersebut akan memutar lagu khusus yang memiliki frekuensi 8 hingga 10 Hz. Lagu tersebut memiliki efek menenangjan sehingga stres yang dialami dapat berkurang.

"Musik ini akan membuat kita lebih tenang karena frekuensinya sudah kita setel sedemikian rupa," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

PKBM Nola Pendidikan kesehatan mental Alat Pendeteksi stres portabel Kaohsiung International Invention and design Expo Inovasi