KETIK, ACEH SINGKIL – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan memperkuat kerukunan umat beragama serta harmoni kerukunan, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Aceh Singkil, menggelar turnamen futsal antar lintas agama.
“Agenda gebyar toleransi dan Bhineka Tunggal Ika, yang dikemas didalamnya turnamen futsal, ini bertujuan untuk merajut harmoni kerukunan lintas beragama,” kata ustadz M. Yusuf, S. Ag, ketua panitia pelaksana, Sabtu, 14 Desember 2024 di Sukamakmur, Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Hadir dalam kegiatan itu, PJ Bupati Aceh Singkil, yang di Wakili Asisten II, Ketua FKUB, Wakil Ketua MPU, Danramil Gunung Meriah, Kapolsek Gunung Meriah, Pengurus PCNU dan kades setempat.
Ustadz Yusuf, ketua pelaksana dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepala desa Sukamakmur yang telah berpartisipasi hingga terselenggaranya acara.
“Acara ini kita gelar untuk merawat kerukunan antar umat beragama di Aceh Singkil. Ini merupakan salah satu program dari Kementerian Agama RI, yang diselenggarakan serentak di akhir tahun 2024," kata ustadz Yusuf.
Program ini dilaksanakan oleh berbagai instansi, lembaga, dan organisasi terkait dalam rangka menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama di tanah air.
"Dan untuk di Aceh Singkil, program dlaksanakan melalui turnamen futsal lintas agama yang melibatkan pemuda desa sukamakmur dan sekitarnya," tandas Yusuf.
Sementara itu, Ketua FKUB Aceh Singkil, Drs.Ramlan, mengakui bahwa Desa Sukamakmur, adalah salah satu desa yang telah di tetapkan menjadi Desa Sadar Kerukunan.
Dan pada tahun 2019, FKUB Aceh Singkil telah meresmikan desa ini menjadi desa percontohan Kerukunan Umat Beragama di Aceh Singkil.
"Melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kerukunan umat beragama yang telah lama terjaga dengan baik," ujar Ramlan.
Paisal,S.Pd, Asisten II, Sekdakab mewakili pj bupati, Aceh Singkil, mengapresiasi penyelenggaraan turnamen futsal lintas agama ini.
Menurutnya, turnamen ini dapat meningkatkan sportivitas dan menjaga kesehatan para pemuda lintas agama, serta dapat memupuk kebersamaan demi meningkatkan toleransi.
“Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama," ujar Paisal.
Diketahui bahwa Aceh Singkil memiliki aneka ragam suku, bahasa, agama, budaya dan adat istiadat.
“Mari terus kita lestarikan dan jaga agar tetap rukun dan damai," ungkap Paisal. (*)