KETIK, MADIUN – Pemerintah Kota Madiun telah menyelesaikan sejumlah proyek strategis pada tahun 2024 yang kini resmi dioperasikan pada awal tahun 2025. Peresmian ini bertujuan agar masyarakat segera dapat merasakan manfaatnya.
Tiga proyek unggulan yang diresmikan adalah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Winongo, Jembatan Patihan, dan Pondok Lansia tahap II.
Prosesi peresmian dilakukan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto. Hadir dalam acara tersebut Forkopimda Kota Madiun atau perwakilannya, Wali Kota Madiun Terpilih Periode 2025-2030, Dr. Maidi, Sekretaris Daerah Soeko Dwi Handiarto, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, dan direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Madiun.
Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto mengatakan bahwa hadirnya ketiga proyek strategis tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Semoga ketiga proyek ini dapat memberikan manfaat serta meningkatkan kesejahteraan warga. Dan ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir untuk masyarakat Kota Madiun," jelasnya pada, Senin, 6 Januari 2025.
Menurutnya, salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan IPLT yang dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2024.
Eddy juga mengungkapkan bahwa tidak semua daerah memiliki IPLT, sehingga diharapkan Kota Madiun dapat menjadi penyangga bagi daerah-daerah sekitar dalam pengelolaan limbah tinja.
Selain itu, pembangunan Jembatan Patihan yang berasal dari aspirasi masyarakat ini diharapkan dapat memperlancar akses dan mendukung perekonomian lokal.
"Jembatan ini menghubungkan dua kelurahan, yakni Patihan dan Sogaten, serta diharapkan menjadi daya tarik baru sebagai destinasi wisata," imbuhnya.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa Pondok Lansia yang telah memasuki tahap II juga mendapat perhatian khusus. Layanan yang ditawarkan di Pondok Lansia ini diakui oleh pemerintah pusat dan provinsi sebagai salah satu pusat layanan unggulan, khususnya untuk warga lanjut usia.
Menurutnya, selain fasilitas yang mewah, pelayanan dan sumber daya manusia (SDM) pengelola juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan meningkatkan angka harapan hidup warga lansia.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa Pondok Lansia yang telah memasuki tahap II juga mendapat perhatian khusus. Layanan yang ditawarkan di Pondok Lansia ini diakui oleh pemerintah pusat dan provinsi sebagai salah satu pusat layanan unggulan, khususnya untuk warga lanjut usia.
"Dengan adanya ketiga proyek strategis ini, diharapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun akan terus meningkat, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," pungkas Eddy. (*)