Antisipasi Penyebaran Virus HMPV, BBKK Surabaya Deteksi Suhu Tubuh Penumpang di Bandara Juanda

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Aziz Mahrizal

9 Januari 2025 14:30 9 Jan 2025 14:30

Thumbnail Antisipasi Penyebaran Virus HMPV, BBKK Surabaya Deteksi Suhu Tubuh Penumpang di Bandara Juanda Watermark Ketik
Kepala BBKK Surabaya, dr. Rosidi Ruslan memantau kedatangan penumpang dari luar negeri mencegah virus HMPV di Terminal 2 Bandara Juanda, Kamis, 9 Januari 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya memasang alat pendeteksi suhu tubuh di terminal 2 Bandara Internasional Juanda. BKKK Surabaya melakukan skrining penumpang perjalanan luar negeri guna mengantisipasi penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV).

"Saat ini kami melakukan pengawasan penumpang yang dari luar negeri terlebih di negara yang memang mulai adanya wabah HMPV," ucap Kepala BBKK Surabaya, dr. Rosidi Ruslan saat ditemui di kantornya, Kamis, 9 Januari 2025.

Rosidi menjelaskan skrining yang dilakukan untuk memastikan jika ada penumpang yang usai dari luar negeri bisa dideteksi. 

"Terlebih suhu tubuh meningkat dan flu akan kami lakukan pengecekan mendalam di klinik bandara," ucapnya.

Meskipun begitu, Rosadi mengaku belum menemukan adanya penumpang dari luar negeri yang mengalami gejala HMPV. 

"Belum, namun kami sudah mempersiapkan jika ada gejala dari penumpang dengan menyiapkan tim kesehatan dan klinik bandara," ucapnya.

Selain melakukan pengecekan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh, BBKK memantau aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk membantu memonitor kesehatan PPLN secara elektronik. 

“Petugas kami telah siap dengan alat pemindai barcode SSHP di dekat thermal scanner. Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pengawasan,” jelas Rosidi.

Rosidi menjelaskan virus HMPV pertama kali terjadi pada 2001 dengan kondisi ini maka Indonesia sudah siap untuk menghadapi virus tersebut. Gejala yang disebabkan virus ini sama seperti flu. 

"Namun yang membahayakan balita dan lansia beresiko," ucapnya.

HMPV sendiri adalah virus RNA yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hingga pneumonia. Penularan terjadi melalui kontak langsung, droplet, atau permukaan yang terkontaminasi.

Namun, Rosidi menilai, dengan sistem imun yang baik, virus ini tidak akan berkembang. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi setiap pelaku perjalanan.

“PHBS adalah kunci utama untuk melawan HMPV. Cuci tangan, gunakan masker, hindari kerumunan, dan tetap sehat melalui pola makan yang baik, cukup istirahat, serta olahraga rutin,” pesannya.

Rosidi mengingatkan jika masyarakat yang mengalami gejala HMPV untuk segera dibawa ke rumah sakit. 

"Jika ada yang merasa gejala flu atau membutuhkan bantuan kesehatan, segera akses layanan BBKK terdekat atau fasilitas kesehatan lainnya," ucapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Virus HMPV Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Bandara Juanda Terminal 2 Bandara Juanda kesehatan Jawa timur jatim Human Metapneumovirus HMPV