Pj Gubernur Sulsel Siap Dukung Program Menag Demi Kemaslahatan Umat

KETIK, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry menegaskan akan mendukung program Menteri Agama (Menag), KH Nasaruddin Umar. Apalagi program yang berkaitan dengan kemaslahatan umat.

Hal itu ditegaskan Prof Fadjry dalam acara Temu Tokoh Agama dan Pembinaan ASN Kementerian Agama Provinsi Sulsel, yang digelar di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang Makassar, Jumat, 10 Januari 2025.

“Izin Pak Menteri, saya sebagai Penjabat Gubernur insyaallah akan mendorong apapun yang menjadi program kita bersama untuk kemaslahatan umat,” ungkap Prof Fadjry di hadapan Menag.

Dalam kesempatan itu, Prof Fadjry menyinggung peran tokoh agama dalam menciptakan perdamaian. Salah satu buktinya sudah terlihat dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2024 lalu.

Padahal, menurut Prof Fadjry, Sulsel termasuk zona merah. Berkat dukungan para tokoh lintas agama, akhirnya provinsi yang dipimpinnya menjadi yang paling aman kedua di Indonesia.

“Alhamdulillah karena kebersamaan kita semua dan pasti di dalamnya tokoh lintas agama ada di situ, kita nomor dua yang teraman,” kata Prof Fadjry.

Ia juga mengajak kepada tokoh agama untuk merajut kembali tali kasih setelah berbeda pandangan politik pada Pilkada tahun lalu. Tujuannya untuk mempererat persaudaraan.

“Kita semua beda pilihan boleh, beda warna boleh, tapi itu saudara kita semua,” Prof Fadjry menambahkan.

Sementara, Menteri Agama, Prof KH Nasaruddin Umar berharap agar kerukunan terus dirawat. Ia cukup bangga karena Indonesia semakin baik di mata dunia.

"Tentu kita merasa bersyukur dan merasa bangga dan nilai jual yang paling penting adalah kerukunan, tidak ada prestasi apa pun jika tidak ada kerukunan,” jelas Menag.

Menag juga berencana menerapkan kurikulum cinta untuk menanamkan rasa cinta antara satu yang lain melalui kurikulum. Bagaimana agar perbedaan ini bisa diramu dengan suatu kebersamaan yang indah. 

"Bagaimana agar satu sama lain meskipun kita berbeda, tapi kita bisa membangun Indonesia yang besar ini," pungkasnya.(*)