10 Ribu Kasus TBC di Kota Pahlawan, DPRD Surabaya Harap Pemkot Bangun Rumah Khusus

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

13 Desember 2024 18:10 13 Des 2024 18:10

Thumbnail 10 Ribu Kasus TBC di Kota Pahlawan, DPRD Surabaya Harap Pemkot Bangun Rumah Khusus Watermark Ketik
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyebut berdasarkan data perkembangan kasus TBC/Treatment Coverage (TC) di Kota Surabaya sampai tanggal 31 November 2024 menunjukkan bahwa ada sebanyak 10.741 kasus TBC 73,89% dari target 14.537 yang harus ditemukan pada tahun 2024.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mengungkapkan perlu adanya penanganan khusus pada perkembangan kasus TBC di Kota Surabaya.

"Minta dibuatkan rumah isolasi TBC agar mempercepat penyembuhan dan mengurangi penularan ke anggota keluarga," terang Ajeng saat dihubungi Ketik.co.id pada Jumat 13 Desember 2024.

Rumah TBC tersebut diharapkan akan menjadi tempat untuk penyembuhan untuk masyarakat Surabaya khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

"Bisa semuanya, kan kasian jika orang tidak mampu hanya punya 1 rumah, tetapi pada masa penyembuhan, ternyata masih punya anak/cucu yang bayi kwatir lebih cepat tertular. Isolasi hanya di RS dan terbatas, harapnya ada rumah khusus," ucapnya.

Ajeng juga mengingatkan bahwa pentingnya Pemkot Surabaya meningkatkan skrining yang masif sehingga banyak kasus TBC ditemuka di Kota Pahlawan.

"Surabaya padat penduduk, pusat urbanisasi dan kota industri, sehingga dikwatirkan menjadi kasus tersembunyi bila tidak mencapai target kasus," terang Politisi Gerindra ini.

"Dengan skrining yang masif, dan semakin banyak kasus terduga ditemukan, maka akan segera ada solusi pengobatan dan penyembuhannya," imbuhnya.

Pentingnya sosialisasi kepada masyarakat khususnya untuk TBC yang menyerang anak. Dirinya juga mengkawatirkan beberapa pekerja yang melibatkan banyak orang sehingga penularan lebih mudah.

"Meminta Pemkot aktif sosialisasi pentingnya imunisasi dini BCG saat bayi, dan ruang kerja dipantau jika ada pekerja terus menerus batuk. Saya kwatir jika ada pekerja yang berhubungan dengan orang banyak. Guru ataupun jasa lainnya," jelas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya ini.

Menurut data dari Dinkes Surabaya, jika dibandingkan dengan capaian penemuan kasus TBC pada periode yang sama tahun 2023, menunjukkan bahwa ada peningkatan penemuan kasus sebesar 5 persen.

Data penemuan kasus TBC anak (usia 1-14 tahun) s.d 31 November 2024 sebesar 1.327 (42,6%) dari target penemuan pada tahun 2024 sebesar 3.113 kasus. (*)

Tombol Google News

Tags:

Surabaya Dinas Kesehatan Kota Surabaya TBC Surabaya Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati Gerindra